In unserem Blog findet ihr alle wichtigen Ankündigungen und Informationen.
Datum: Sonntag, der 17. Nevomber 2024
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Predigttext ausRömer 14, 7-13
Denn unser keiner lebt sich selber, und keiner stirbt sich selber. 8 Leben wir, so leben wir dem Herrn; sterben wir, so sterben wir dem Herrn. Darum: wir leben oder sterben, so sind wir des Herrn. 9 Denn dazu ist Christus gestorben und wieder lebendig geworden, dass er über Tote und Lebende Herr sei. 10 Du aber, was richtest du deinen Bruder? Oder du, was verachtest du deinen Bruder? Wir werden alle vor den Richterstuhl Gottes gestellt werden. 11 Denn es steht geschrieben: »So wahr ich lebe, spricht der Herr, mir sollen sich alle Knie beugen, und alle Zungen sollen Gott bekennen.« 12 So wird nun jeder von uns für sich selbst Gott Rechenschaft geben. 13 Darum lasst uns nicht mehr einer den andern richten; sondern richtet vielmehr darauf euren Sinn, dass niemand seinem Bruder einen Anstoß oder Ärgernis bereite.
(Lutherbibel 2017)
Predigt: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Musik: Sonya Mboeik
Ehrenamtlicher Dienst zum vorletzten Sonntag des Kirchenjahres
Liturgie: Frank Madrikan
Schriftlesung: Loraine Rebecca
Medien Technik: Dayvan Foenale
Abkündigung: Aditya Dolontelide
Schlüsseldienst: Aditya Dolontelide
Vorbereitungen Gemeindetreff: Gruppe Damai sejahtera
Tanggal: Minggu, 17 November 2024
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Teks Khotbah dariRoma 14, 7-13
Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri. 8 Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. 9 Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup. 10 Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. 11 Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah." 12 Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah. 13 Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!.
(Alkitab Terjemahan Baru 1974)
Khotbah: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut (Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main)
Musik: Sonya Mboeik
Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu kedua terakhir tahun gereja
Liturgi: Frank Madrikan
Pembacaan Alkitab: Loraine Rebecca
Media Tehnik: Dayvan Foenale
Berita Jemaat: Aditya Dolontelide
Kunci: Aditya Dolontelide
Persiapan pertemuan Jemaat: Kelompok Damai sejahtera
Datum: Sonntag, der 10. Nevomber 2024
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Predigttext ausMicha 4, 1-5
In den letzten Tagen aber wird der Berg, darauf des Herrn Haus ist, fest stehen, höher als alle Berge und über alle Hügel erhaben. Und die Völker werden herzulaufen, 2 und viele Heiden werden hingehen und sagen: Kommt, lasst uns hinauf zum Berge des Herrn gehen und zum Hause des Gottes Jakobs, dass er uns lehre seine Wege und wir in seinen Pfaden wandeln! Denn von Zion wird Weisung ausgehen und des Herrn Wort von Jerusalem. 3 Er wird unter vielen Völkern richten und mächtige Nationen zurechtweisen in fernen Landen. Sie werden ihre Schwerter zu Pflugscharen machen und ihre Spieße zu Sicheln. Es wird kein Volk wider das andere das Schwert erheben, und sie werden hinfort nicht mehr lernen, Krieg zu führen. 4 Ein jeder wird unter seinem Weinstock und Feigenbaum wohnen, und niemand wird sie schrecken. Denn der Mund des Herrn Zebaoth hat’s geredet. 5 Ein jedes Volk wandelt im Namen seines Gottes, aber wir wandeln im Namen des Herrn, unseres Gottes, immer und ewiglich!
(Lutherbibel 2017)
Predigt: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Musik: Leandro Christian
Ehrenamtlicher Dienst zum 24. Sonntag nach Trinitatis
Liturgie: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut
Schriftlesung: Maresa Pakpahan
Medien Technik: Jens Balondo
Abkündigung: Aditya Dolontelide
Schlüsseldienst: Aditya Dolontelide
Vorbereitungen Gemeindetreff: Gruppe Puji Syukur
Tanggal: Minggu, 10 November 2024
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Teks Khotbah dariMikha 4, 1-5
Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung rumah TUHAN akan berdiri tegak mengatasi gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; bangsa-bangsa akan berduyun-duyun ke sana, 2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem." 3 Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang. 4 Tetapi mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan, sebab mulut TUHAN semesta alam yang mengatakannya. 5 Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama TUHAN Allah kita untuk selamanya dan seterusnya.
(Alkitab Terjemahan Baru 1974)
Khotbah: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut (Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main)
Musik: Leandro Christian
Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu ke 24 setelah Trinitatis
Liturgi: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut
Pembacaan Alkitab: Maresa Pakpahan
Media Tehnik: Jens Balondo
Berita Jemaat: Aditya Dolontelide
Kunci: Aditya Dolontelide
Persiapan pertemuan Jemaat: Kelompok Puji Syukur
Datum: Freitag, der 08. November 2024
Uhrzeit: 19 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Internationaler Konvent christlicher Gemeinden Rhein-Main
Der Internationale Konvent Christlicher Gemeinden Rhein-Main e.V. ist ein Zusammenschluss von Kirchen, Gemeinden und kirchlichen Gemeinschaften unterschiedlicher Herkunft und Sprache im Rhein-Main-Gebiet. Gegründet im Jahr 1999 mit ursprünglich 18 Mitgliedsgemeinden, umfasst der Konvent heute 32 Gemeinden aus Asien, Afrika, Europa und den USA.
Ziel des Konvents ist es, die Zusammenarbeit und den Austausch zwischen den internationalen christlichen Gemeinden zu fördern. Dabei stehen gemeinsame Gottesdienste, kulturelle Veranstaltungen und soziale Projekte im Mittelpunkt, um die Vielfalt des christlichen Glaubens in der Region sichtbar zu machen und den interkulturellen Dialog zu stärken. Ein Beispiel hierfür ist das jährlich stattfindende Internationale Chortreffen, bei dem Chöre verschiedener Mitgliedsgemeinden ihre musikalischen Traditionen präsentieren.
Der Konvent engagiert sich zudem in der Zusammenarbeit mit anderen kirchlichen und interreligiösen Organisationen, wie der Arbeitsgemeinschaft Christlicher Kirchen (ACK) Frankfurt und dem Rat der Religionen. Durch diese Kooperationen trägt er zur Förderung des Verständnisses und der Einheit unter den verschiedenen Glaubensgemeinschaften im Rhein-Main-Gebiet bei.
Musik als Brücke zwischen Kulturen und Gemeinschaften
Die Chöre der teilnehmenden Gemeinden vereinen Menschen unterschiedlicher Herkunft und schaffen durch ihre Stimmen eine Verbindung, die über geografische und kulturelle Grenzen hinweg geht. Musik hat die einzigartige Kraft, Herzen zu berühren und Menschen zu vereinen – und dieses Konzert verspricht, genau das zu bewirken.
In einer Welt, die häufig durch Differenzen geprägt ist, zeigt dieser Abend, wie christliche Gemeinden der Region gemeinsam in Harmonie singen und Freude teilen können. Die Lieder spiegeln die Vielfalt der Kulturen wider und vereinen Traditionen aus Ägypten, Indonesien, Eritrea und vielen weiteren Ländern. Dabei geht es nicht um eine professionelle Darbietung, sondern vielmehr um die Gemeinschaft und die Freude am gemeinsamen Musizieren.
Ein Fest der Stimmen und Kulturen – Internationales Chortreffen in der Alten Nikolaikirche
Teilnehmende Gemeinden:
Zum Abschluss unseres besonderen Zusammenseins möchten wir alle einladen, gemeinsam das Lied „Dona Nobis Pacem“ im Kanon zu singen. Dieses Lied, das den Wunsch nach Frieden ausdrückt, ist eine kraftvolle Botschaft, die uns als internationale Gemeinschaft verbindet.
Wir freuen uns sehr darauf, diesen besonderen Moment mit dir zu teilen – komm vorbei und sei ein Teil dieser lebendigen Gemeinschaft!
Tanggal: Jumat, 08 November 2024
Waktu: Pukul 19:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Konven Internasional Jemaat Kristen Rhein-Main
Konven Internasional Jemaat Kristen Rhein-Main e.V. adalah sebuah perhimpunan yang terdiri dari gereja-gereja, jemaat-jemaat, dan komunitas-komunitas keagamaan dengan latar belakang dan bahasa yang beragam di kawasan Rhein-Main. Didirikan pada tahun 1999 dengan 18 jemaat anggota, saat ini konven ini mencakup 32 jemaat yang berasal dari Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Serikat.
Tujuan dari konven ini adalah untuk mendorong kerja sama dan pertukaran di antara jemaat-jemaat Kristen internasional. Fokusnya adalah pada kebaktian bersama, acara-acara budaya, dan proyek-proyek sosial, guna menampilkan keberagaman iman Kristen di kawasan tersebut serta memperkuat dialog antarbudaya. Salah satu contohnya adalah Pertemuan Paduan Suara Internasional yang diadakan setiap tahun, di mana paduan suara dari berbagai jemaat anggota menampilkan tradisi musik mereka.
Konven ini juga terlibat dalam kerja sama dengan organisasi keagamaan lainnya, seperti Arbeitsgemeinschaft Christlicher Kirchen (ACK) Frankfurt dan Dewan Agama. Melalui kolaborasi ini, konven ini berkontribusi dalam mempromosikan pemahaman dan kesatuan di antara komunitas keagamaan yang beragam di wilayah Rhein-Main.
Musik sebagai Jembatan Antara Budaya dan Komunitas
Paduan suara dari jemaat-jemaat yang berpartisipasi menyatukan orang-orang dari latar belakang yang berbeda dan menciptakan ikatan melalui suara mereka, melampaui batas-batas geografis dan budaya. Musik memiliki kekuatan unik untuk menyentuh hati dan menyatukan manusia – dan konser ini menjanjikan untuk mewujudkan hal tersebut.
Di dunia yang sering kali ditandai dengan perbedaan, malam ini menunjukkan bagaimana jemaat-jemaat Kristen di kawasan ini dapat bernyanyi bersama dalam harmoni dan berbagi sukacita. Lagu-lagu yang dibawakan mencerminkan keragaman budaya dan memadukan tradisi dari Mesir, Indonesia, Eritrea, dan banyak negara lainnya. Ini bukan tentang pertunjukan profesional, melainkan tentang kebersamaan dan kegembiraan dalam bermusik bersama.
Ein Fest der Stimmen und Kulturen – Internationales Chortreffen in der Alten Nikolaikirche
Jemaat-jemaat yang berpartisipasi:
Sebagai penutup dari kebersamaan istimewa kita, kami ingin mengundang semua orang untuk bersama-sama menyanyikan lagu "Dona Nobis Pacem" dalam bentuk kanon. Lagu ini, yang mengungkapkan harapan akan perdamaian, adalah sebuah pesan yang kuat yang menyatukan kita sebagai komunitas internasional.
Kami sangat menantikan untuk berbagi momen spesial ini dengan Anda – datang dan jadilah bagian dari komunitas yang dinamis ini!
Datum: Sonntag, der 03. November 2024
Uhrzeit: 12 Uhr
Ort: Ökumenisches Zentrum Christuskirche Frankfurt
Predigttext aus2. Mose 1, 8-20
Da kam ein neuer König auf in Ägypten, der wusste nichts von Josef 9 und sprach zu seinem Volk: Siehe, das Volk der Israeliten ist mehr und stärker als wir. 10 Wohlan, wir wollen sie mit List niederhalten, dass sie nicht noch mehr werden. Denn wenn ein Krieg ausbräche, könnten sie sich auch zu unsern Feinden schlagen und gegen uns kämpfen und aus dem Land hinaufziehen. 11 Und man setzte Fronvögte über sie, die sie mit schweren Diensten bedrücken sollten. Und sie bauten dem Pharao die Städte Pitom und Ramses als Vorratsstädte. 12 Aber je mehr sie das Volk bedrückten, desto stärker mehrte es sich und breitete sich aus. Und es kam sie ein Grauen an vor den Israeliten. 13 Da zwangen die Ägypter die Israeliten mit Gewalt zum Dienst 14und machten ihnen ihr Leben sauer mit schwerer Arbeit in Ton und Ziegeln und mit mancherlei Frondienst auf dem Felde, mit all ihrer Arbeit, die sie ihnen mit Gewalt auferlegten. 15 Und der König von Ägypten sprach zu den hebräischen Hebammen, von denen die eine Schifra hieß und die andere Pua: 16 Wenn ihr den hebräischen Frauen bei der Geburt helft, dann seht auf das Geschlecht. Wenn es ein Sohn ist, so tötet ihn; ist’s aber eine Tochter, so lasst sie leben. 17 Aber die Hebammen fürchteten Gott und taten nicht, wie der König von Ägypten ihnen gesagt hatte, sondern ließen die Kinder leben. 18 Da rief der König von Ägypten die Hebammen und sprach zu ihnen: Warum tut ihr das, dass ihr die Kinder leben lasst? 19 Die Hebammen antworteten dem Pharao: Die hebräischen Frauen sind nicht wie die ägyptischen, denn sie sind kräftige Frauen. Ehe die Hebamme zu ihnen kommt, haben sie geboren. 20 Darum tat Gott den Hebammen Gutes. Und das Volk mehrte sich und wurde sehr stark..
(Lutherbibel 2017)
Predigt:
Pfrin. Gisela Egler-Köksal (Ev. Personalkirchengemeinde Christus-Immanuel)
Pfrin. Junita Rondonuwu-Lasut (Ev. Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Teilnehmende Gemeinden:
Nach dem Gottesdienst laden wir dich herzlich zu einem entspannten Beisammensein ein. Hier kannst du Menschen aus den verschiedenen Gemeinden kennenlernen, dich austauschen und gemeinsam lachen. Es ist eine wunderbare Gelegenheit, die Vielfalt, die uns als Gemeinschaft ausmacht, zu erleben und zu feiern.
Wir freuen uns sehr darauf, diesen besonderen Moment mit dir zu teilen – komm vorbei und sei ein Teil dieser lebendigen Gemeinschaft!
Tanggal: Minggu, 03 November 2024
Waktu: Pukul 12:00
Tempat: Ökumenisches Zentrum Christuskirche Frankfurt
Teks Khotbah dariKeluaran 1, 8-20
Kemudian bangkitlah seorang raja baru memerintah tanah Mesir, yang tidak mengenal Yusuf. 9 Berkatalah raja itu kepada rakyatnya: "Bangsa Israel itu sangat banyak dan lebih besar jumlahnya dari pada kita. 10 Marilah kita bertindak dengan bijaksana terhadap mereka, supaya mereka jangan bertambah banyak lagi dan--jika terjadi peperangan-- jangan bersekutu nanti dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari negeri ini." 11 Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses. 12 Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembang mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu. 13 Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, 14 dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu. 15 Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang menolong perempuan Ibrani, seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua, katanya: 16 "Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup." 1:17 Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup. 18 Lalu raja Mesir memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada mereka: "Mengapakah kamu berbuat demikian membiarkan hidup bayi-bayi itu?" 19 Jawab bidan-bidan itu kepada Firaun: "Sebab perempuan Ibrani tidak sama dengan perempuan Mesir; melainkan mereka kuat: sebelum bidan datang, mereka telah bersalin." 20 Maka Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat berlipat ganda.
(Alkitab Terjemahan Baru 1974)
Khotbah:
Pdt. Gisela Egler-Köksal (Ev. Personalkirchengemeinde Christus-Immanuel)
Pdt. Junita Rondonuwu-Lasut (Ev. Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Jemaat-jemaat yang berpartisipasi:
Setelah kebaktian, kami dengan hormat mengundang Anda untuk berkumpul bersama dengan santai. Di sini Anda bisa mengenal orang-orang dari berbagai komunitas, bertukar pikiran dan tertawa bersama. Ini adalah kesempatan luar biasa untuk mengalami dan merayakan keberagaman yang mendefinisikan kita sebagai sebuah komunitas.
Kami sangat menantikan untuk berbagi momen spesial ini dengan Anda – datang dan jadilah bagian dari komunitas yang dinamis ini!
Datum: Sonntag, der 27. Oktober 2024
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Predigttext ausMatthäus 18, 21-35
Da trat Petrus hinzu und sprach zu ihm: Herr, wie oft muss ich denn meinem Bruder, der an mir sündigt, vergeben? Ist’s genug siebenmal? 22 Jesus sprach zu ihm: Ich sage dir: nicht siebenmal, sondern siebzigmal siebenmal. 23 Darum gleicht das Himmelreich einem König, der mit seinen Knechten abrechnen wollte. 24 Und als er anfing abzurechnen, wurde einer vor ihn gebracht, der war ihm zehntausend Zentner Silber schuldig. 25 Da er’s nun nicht bezahlen konnte, befahl der Herr, ihn und seine Frau und seine Kinder und alles, was er hatte, zu verkaufen und zu zahlen. 26 Da fiel der Knecht nieder und flehte ihn an und sprach: Hab Geduld mit mir; ich will dir’s alles bezahlen. 27 Da hatte der Herr Erbarmen mit diesem Knecht und ließ ihn frei und die Schuld erließ er ihm auch. 28 Da ging dieser Knecht hinaus und traf einen seiner Mitknechte, der war ihm hundert Silbergroschen schuldig; und er packte und würgte ihn und sprach: Bezahle, was du schuldig bist! 29 Da fiel sein Mitknecht nieder und bat ihn und sprach: Hab Geduld mit mir; ich will dir’s bezahlen. 30 Er wollte aber nicht, sondern ging hin und warf ihn ins Gefängnis, bis er bezahlt hätte, was er schuldig war. 31 Als nun seine Mitknechte das sahen, wurden sie sehr betrübt und kamen und brachten bei ihrem Herrn alles vor, was sich begeben hatte. 32 Da befahl ihn sein Herr zu sich und sprach zu ihm: Du böser Knecht! Deine ganze Schuld habe ich dir erlassen, weil du mich gebeten hast; 33 hättest du dich da nicht auch erbarmen sollen über deinen Mitknecht, wie ich mich über dich erbarmt habe? 34 Und sein Herr wurde zornig und überantwortete ihn den Peinigern, bis er alles bezahlt hätte, was er schuldig war. 35 So wird auch mein himmlischer Vater an euch tun, wenn ihr nicht von Herzen vergebt, ein jeder seinem Bruder.
(Lutherbibel 2017)
Predigt: Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Musik: Westy Bialke
Ehrenamtlicher Dienst zum 22. Sonntag nach Trinitatis
Liturgie: Priska Balondo
Schriftlesung: Dorma Memei Siringo Ringo
Medien Technik: Jens Balondo
Abkündigung: Frank Madrikan
Schlüsseldienst: Frank Madrikan
Vorbereitungen Gemeindetreff: Gruppe Sukacita
Tanggal: Minggu, 27 Oktober 2024
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg
Teks Khotbah dariMatius 18, 21-35
Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. 28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! 29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. 30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. 31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. 32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. 33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? 34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. 35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
(Alkitab Terjemahan Baru 1974)
Khotbah: Pendeta Junita Rondonuwu-Lasut (Jemaat Kristus Indonesia Rhein-Main)
Musik: Westy Bialke
Pemberitahuan Pelayanan Hari Minggu ke 22 setelah Trinitatis
Liturgi: Priska Balondo
Pembacaan Alkitab: Dorma Memei Siringo Ringo
Media Tehnik: Jens Balondo
Berita Jemaat: Frank Madrikan
Kunci: Frank Madrikan
Persiapan pertemuan Jemaat: Kelompok Sukacita