Blog

In unserem Blog findet ihr alle wichtigen Ankündigungen und Informationen.

JKI Admin

JKI Admin

Bahasa Indonesia

Datum: Sonntag, den 02. Dezember 2018

Uhrzeit: 14 Uhr

Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Predigttext aus Lukas 1, 67-79

Der Lobgesang des Zacharias

Und sein Vater Zacharias wurde vom Heiligen Geist erfüllt, weissagte und sprach:

68 Gelobt sei der Herr, der Gott Israels!
Denn er hat besucht und erlöst sein Volk

69 und hat uns aufgerichtet ein Horn des Heils
im Hause seines Dieners David –
70 wie er vorzeiten geredet hat
durch den Mund seiner heiligen Propheten –,
71 dass er uns errettete von unsern Feinden
und aus der Hand aller, die uns hassen,
72 und Barmherzigkeit erzeigte unsern Vätern
und gedächte an seinen heiligen Bund,
73 an den Eid, den er geschworen hat unserm Vater Abraham,
uns zu geben,
74 dass wir, erlöst aus der Hand der Feinde, ihm dienten ohne Furcht 75 unser Leben lang
in Heiligkeit und Gerechtigkeit vor seinen Augen.
76 Und du, Kindlein, wirst Prophet des Höchsten heißen.
Denn du wirst dem Herrn vorangehen, dass du seinen Weg bereitest
77 und Erkenntnis des Heils gebest seinem Volk
in der Vergebung ihrer Sünden,
78 durch die herzliche Barmherzigkeit unseres Gottes,
durch die uns besuchen wird das aufgehende Licht aus der Höhe,
79 auf dass es erscheine denen, die sitzen in Finsternis und Schatten des Todes,
und richte unsere Füße auf den Weg des Friedens.

(Lutherbibel 2017)

Ehrenamtlicher Dienst zum 1. Advent

Predigt: Pfrin. Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Liturgie: Herr Frank Madrikan
Musik: Frau Paula Simanjuntak
Bibellesung: Herr Leonhard Sihombing
Abendmahl: Kirchenvorstand
Kindergottesdienst: Herr Viktor Aritonang und Frau Riany Lengkong
Abkündigung: Herr Jens Balondo
Verpflegung: Gemeinsam
Schlüsseldienst: Frau Roselien Rehfeldt

Liturgie
Unsere letzten Predigten

Unser Gemeindetreff nach unserem Sonntagsgottesdienst findet in der Saalgasse 15 (EVA) statt.
Beginn der Gemeindeversammlung: 17:30 Uhr / Gemeindebericht H2/2018

----------------

Tanggal: Minngu, 02 Desember 2018

Waktu: Pukul 14:00

Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Teks Khotbah dari Lukas 1, 67 - 79

Nyanyian pujian Zakharia

Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya: 68. "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya,
69. Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu,
70. --seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus--
71. untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita,
72. untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus,
73. yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita,
74. supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut,
75. dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.
76. Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya,
77. untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka,
78. oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi,
79. untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera."

(Alkitab Terjemahan Baru 1974)

Pemberitahuan Pelayanan Hari minggu Advent pertama

Khotbah: Pdt. Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Liturgi: Bpk Frank Madrikan
Musik: Ibu Paula Simanjuntak
Pembacaan Alkitab: Bpk Leonhard Sihombing
Perjamuan Kudus: Majelis Jemaat
Sekolah Minggu: Sdr Viktor Aritonang dan Sdri Riany Lengkong
Berita Jemaat: Bpk Jens Balondo
Konsumsi: Semua
Kunci: Ibu Roselien Rehfeldt

Liturgi
Khotbah yang terakhir

Pertemuan jemaat setelah Ibadah Minggu depan akan diadakan di Gedung EVA (Saalgasse 15).
Rapat Jemaat dimulai pk. 17:30 / Laporan Gereja H2/2018 (Bahasa Jerman)
Donnerstag, 22 November 2018 12:18

Gottesdienst / Ibadah 25.11.2018

Bahasa Indonesia

Datum: Sonntag, den 25. November 2018
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Predigttext aus Jesaja 65, 17-25

Neuer Himmel und neue Erde

Denn siehe, ich will einen neuen Himmel und eine neue Erde schaffen, dass man der vorigen nicht mehr gedenken und sie nicht mehr zu Herzen nehmen wird. 18 Freuet euch und seid fröhlich immerdar über das, was ich schaffe. Denn siehe, ich erschaffe Jerusalem zur Wonne und sein Volk zur Freude, 19 und ich will fröhlich sein über Jerusalem und mich freuen über mein Volk.
Man soll in ihm nicht mehr hören die Stimme des Weinens noch die Stimme des Klagens. 20 Es sollen keine Kinder mehr da sein, die nur einige Tage leben, oder Alte, die ihre Jahre nicht erfüllen, sondern als Knabe gilt, wer hundert Jahre alt stirbt, und wer die hundert Jahre nicht erreicht, gilt als verflucht. 21 Sie werden Häuser bauen und bewohnen, sie werden Weinberge pflanzen und ihre Früchte essen. 22 Sie sollen nicht bauen, was ein anderer bewohne, und nicht pflanzen, was ein anderer esse. Denn die Tage meines Volks werden sein wie die Tage eines Baumes, und ihrer Hände Werk werden meine Auserwählten genießen. 23 Sie sollen nicht umsonst arbeiten und keine Kinder für einen frühen Tod zeugen; denn sie sind das Geschlecht der Gesegneten des HERRN, und ihre Nachkommen sind bei ihnen. 24 Und es soll geschehen: Ehe sie rufen, will ich antworten; wenn sie noch reden, will ich hören. 25 Wolf und Lamm sollen beieinander weiden; der Löwe wird Stroh fressen wie das Rind, aber die Schlange muss Erde fressen. Man wird weder Bosheit noch Schaden tun auf meinem ganzen heiligen Berge, spricht der HERR.

(Lutherbibel 2017)

Ehrenamtlicher Dienst zum Ewigkeitssonntag

Predigt: Pfrin. Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Liturgie: Frau Maria Weber
Musik: Frau Westy Bialke
Bibellesung: Herr Jens Balondo
Kindergottesdienst: Herr Viktor Aritonang und Frau Tyagita Hidayat
Abkündigung: Herr Frank Madrikan
Verpflegung: Sukacita
Schlüsseldienst: Herr Frank Madrikan

Liturgie
Unsere letzten Predigten

Unser Gemeindetreff nach unserem Sonntagsgottesdienst findet in Saalgasse 15 (EVA) statt.

----------------

Tanggal: Minngu, 18 November 2018
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Teks Khotbah dari Yesaya 65, 17-25

Janji mengenai langit yang baru dan bumi yang baru

"Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati. 18 Tetapi bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan, sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorak dan penduduknya penuh kegirangan. 19 Aku akan bersorak-sorak karena Yerusalem, dan bergirang karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erangpun tidak.
20 Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hanya hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk, sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk. 21 Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga. 22 Mereka tidak akan mendirikan sesuatu, supaya orang lain mendiaminya, dan mereka tidak akan menanam sesuatu, supaya orang lain memakan buahnya; sebab umur umat-Ku akan sepanjang umur pohon, dan orang-orang pilihan-Ku akan menikmati pekerjaan tangan mereka. 23 Mereka tidak akan bersusah-susah dengan percuma dan tidak akan melahirkan anak yang akan mati mendadak, sebab mereka itu keturunan orang-orang yang diberkati TUHAN, dan anak cucu mereka ada beserta mereka. 24 Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya. 25 Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan rumput, singa akan makan jerami seperti lembu dan ular akan hidup dari debu. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap gunung-Ku yang kudus," firman TUHAN.

(Alkitab Terjemahan Baru 1974)

Pemberitahuan Pelayanan Hari minggu Ke-26 setelah Trinitatis

Khotbah: Pdt. Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Liturgi: Ibu Maria Weber
Musik: Ibu Westy Bialke
Pembacaan Alkitab: Bpk Jens Balondo
Sekolah Minggu: Sdr Viktor Aritonang dan Sdri Tyagita Hidayat
Berita Jemaat: Bpk Frank Madrikan
Konsumsi: Sukacita
Kunci: Bpk Frank Madrikan

Liturgi
Khotbah yang terakhir

Pertemuan jemaat setelah Ibadah Minggu depan akan diadakan di Gedung EVA (Saalgasse 15).
Samstag, 17 November 2018 12:32

Benefizveranstaltung - Gemeinsam Solidarisch

[Bahasa Indonesia]

Unsere junge Projektgruppe hatte am Samstag, den 17.11.2018 zur Benefizveranstaltung zugunsten der Betroffenen der Naturkatastrophe in Palu / Donggala eingeladen. Aus dem Indonesian Care Day ist in der Folge nun das Langzeitprojekt "Gemeinsam Solidarisch" entsprungen. Junge Studenten und Erwachsene planten im interreligiösen Dialog mit ihren Freunden und Partnern, darunter die Indonesische Muslimische Gemeinde, die Indonesische Katholische Gemeinde, die Indonesische Studentenvereinigung sowie die Indonesische Hindugemeinschaft einen Batik-Flohmarkt, Kulinarisches und einen Angklung-Workshop, in dem man das traditionelle Bambus-Instrument spielen lernte. In den Räumlichkeiten der Ev. Akademie Frankfurt und mit der technischen Unterstützung von Audio Frankfurt wurde in nur einem Monat eine wunderbare Veranstaltung organisiert. In der Spendenbox landeten an diesem Abend 4270,10 Euro, die mit den weiteren Spenden im Vorfeld eine Spendensumme von aktuell 7533,89 Euro ergeben.

Aktueller Status zur humanitären Hilfe in Indonesien

Im Hauptprogramm wurde eine musikalische Reise durch Indonesien dargeboten. Von traditionellen Klängen und Tänzen, über Klassik bis hin zu Popmusik wurde ein großes Sortiment auf die Bühne gelegt. Unser Vorsitzender Jens Balondo stellte in seiner Begrüßungsrede die interreligiöse Zusammenarbeit in den jungen Generationen in den Vordergrund. Neben der humanitären Hilfe möchte das Projekt auch ein Zeichen für die Wichtigkeit des Dialogs mit Toleranz setzen. "Für die betroffene Region ist das zerstörte interreligiöse Bildungszentrum eine wichtige Anlaufstelle gewesen. Diese müssen wir wieder gemeinsam aufbauen, um den kommenden Generationen weiterhin eine hoffnungsvolle Zukunft für unsere Gemeinschaft in Einigkeit und Vielfalt aufzuzeigen." ergänzt Junita Rondonuwu-Lasut, Pfarrerin der Ev. Indonesischen Kristusgemeinde Rhein-Main.

Begrüßnungsrede Jens Balondo [Bahasa Indonesia]

Gebet - Katholische Indonesische Gemeinde, Pastor Romo Innocentius Sigaze
Gebet - Muslimische Indonesische Gemeinde, Ustadz Fidinul Hayat
Gebet - Indonesische Hindugemeinschaft, Frau Putu Nanda Novira Artati
Gebet - Evangelische Indonesische Gemeinde, Pfarrerin Junita Rondonuwu-Lasut

Leandro Christian (28) ist ein erfahrener Konzert Pianist. Er absolvierte sein Musikstudium in Queensland Conservatorium in Australien. Aktuell macht er sein Masterstudium bei Lev Natochenny an der Kalaidos Musikhochschule in Frankfurt am Main. Nebenbei gibt er Musikunterricht. Ebenso begleitet er musikalisch die Ev. Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main zum wöchentlichen Sonntagsgottesdienst.

Ein Stück aus „Bach-Brahms Chaconne in D-Moll“. Die Besonderheit hieran ist, das es nur mit der linken Hand gespielt wird.

Die Chaconne ist ein Werk von Johann Sebastian Bach. Es wurde ursprünglich für die Geige geschrieben. Nachdem Clara Schumann sich ihre rechte Hand verletzte, umschrieb ihr guter Freund Johannes Brahms die Chaconne für das Klavier und eigens für die linke Hand.

Zitat Brahms: „Für ein kleines Instrument wie die Geige, schreibt der Mensch die Ganzheit einer Welt der tiefsten Gedanken und der stärksten Gefühle.“





Informationen zum Fotografen:
Neben dem Verfassen von schönen poetischen Texten und rhythmischen Gedichten, ist Grover Rondonuwu ein exzellenter Schachspieler. Mit der Fotografie hat er eine weitere große Leidenschaft gefunden.


Informationen zum Fotografen:
Christian Jose absolviert derzeit sein Studienkolleg an der TU Darmstadt (T-Kurs). In der Mittelschule (vergl. mit Förderstufe in Indonesien) hatte ihm sein Vater eine Kamera geschenkt. Zunächst allerdings nur automatische Fotografie. Seit Oktober 2017 drang er in die manuelle Fotografie ein und beschäftigt sich in seinem Hobby damit.
Kontakt Infos: Diese E-Mail-Adresse ist vor Spambots geschützt! Zur Anzeige muss JavaScript eingeschaltet sein!

Die Spenden fließen in die interne Projektnummer "RT 1623 - SP.02/2018".

Hilfsmaßnahme:

Humanitäre Hilfe Indonesien - Wiederaufbau Palu / Region Donggala

Mittwoch, 14 November 2018 08:33

Gottesdienst / Ibadah 18.11.2018

Bahasa Indonesia

Datum: Sonntag, den 18. November 2018
Uhrzeit: 15 Uhr
Ort: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Predigttext aus Offenbarung 2, 8–11

Die sieben Sendschreiben

Und dem Engel der Gemeinde in Smyrna schreibe: Das sagt der Erste und der Letzte, der tot war und ist lebendig geworden: 9 Ich kenne deine Bedrängnis und deine Armut – du bist aber reich – und die Lästerung von denen, die sagen, sie seien Juden, und sind's nicht, sondern sind die Versammlung des Satans. 10 Fürchte dich nicht vor dem, was du leiden wirst! Siehe, der Teufel wird einige von euch ins Gefängnis werfen, damit ihr versucht werdet, und ihr werdet in Bedrängnis sein zehn Tage. Sei getreu bis an den Tod, so will ich dir die Krone des Lebens geben.
11 Wer Ohren hat, der höre, was der Geist den Gemeinden sagt! Wer überwindet, dem soll kein Leid geschehen von dem zweiten Tode.

(Lutherbibel 2017)

Ehrenamtlicher Dienst zum vorletzten Sonntag des Kirchenjahres

Predigt: Pfrin. Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Liturgie: Frau Tinur Siahaan
Musik: Frau Paula Simanjuntak
Bibellesung: Frau Marina S Holorek
Kindergottesdienst: Frau Yesica Balondo und Frau Tyagita Hidayat
Abkündigung: Frau Roselien Rehfeldt
Verpflegung: Puji Syukur
Schlüsseldienst: Pfrin. Junita Rondonuwu-Lasut

Liturgie
Zum Gottesdienst-Portal
Unsere letzten Predigten

Unser Gemeindetreff nach unserem Sonntagsgottesdienst findet in Saalgasse 15 (EVA) statt.

----------------

Tanggal: Minngu, 18 November 2018
Waktu: Pukul 15:00
Tempat: Alte Nikolaikirche, Frankfurt am Main / Römerberg

Teks Khotbah dari Wahyu 2, 8-11

Kepada jemaat di Smirna

Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali: 9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis. 10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
11 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua.

(Alkitab Terjemahan Baru 1974)

Pemberitahuan Pelayanan Hari minggu Ke-25 setelah Trinitatis

Khotbah: Pdt. Junita Rondonuwu-Lasut (Evangelische Indonesische Kristusgemeinde Rhein-Main)
Liturgi: Ibu Tinur Siahaan
Musik: Ibu Paula Simanjuntak
Pembacaan Alkitab: Ibu Marina S Holorek
Sekolah Minggu: Ibu Yesica Balondo und Sdri Tyagita Hidayat
Berita Jemaat: Ibu Roselien Rehfeldt
Konsumsi: Puji Syukur
Kunci: Pdt. Junita Rondonuwu-Lasut

Liturgi
Ke Portal Ibadah
Khotbah yang terakhir

Pertemuan jemaat setelah Ibadah Minggu depan akan diadakan di Gedung EVA (Saalgasse 15).

Hilfslieferungen kommen nur schleppend voran

Das Gebiet Langaleso / Jono Oge liegt ca. 12 km südlich von der Küste von Palu. Hier wurde das Leben vom Erdbeben und Schlammfluten erfasst und begraben.

Der Kirchenpräsident der Protestantischen Kirche in Donngala, Dr. Alexander Z. Rondonuwu berichtet: "Meine Familie und ich wurden selbst nach der Naturkatastrophe in Jono Oge von der muslimischen Gemeinde Taqlim, im Dorf Langaleso aufgenommen und versorgt. Das Dorf Langaleso ist fast zu 100% muslimisch. Am 30. Oktober hatten wir eine erneute Begegnung, um bei der Seelsorge der Opfer vor Ort und die logistische Hilfe zu unterstützen."

Dr. Rondonuwu brachte ebenso Hilfslieferungen und -personal mit. Trotzdem langt es vorne und hinten nicht. Die Lieferungen treffen, bedingt organisatorischen Umwegen sehr spät ein, obwohl Hilfsgelder schon seit Wochen - auch aus Deutschland - überwiesen wurden.

Raum für Bildung und Dialog

Der intensive Dialog zwischen den Religionen wurde schon seit Jahren in dieser Region gelebt. Hierzu diente einst ein Bildungszentrum, welches von den Schlammmaßen erfasst und zerstört wurde. Nun hat die Kirche auch mit theologischen Personal zu kämpfen, da viele selbst betroffen sind. In Indonesien werden z. B. die Pfarrerinnen und Pfarrer von einem Teil der sonntäglichen Kollekten bezahlt, welches dann schlussendlich auch deren Lebensunterhalt abdeckt. Diese bleiben allerdings durch die derzeitigen Umstände aus. Somit können die meisten nur zum Teil die notwendige Kraft zur Koordination und für seelsorgerische Arbeit für die Menschen aufbringen. Dennoch versuchen sie ihr bestes, da sie sagen: ".. der interreligiöse Dialog bildet die Grundlage für das Zusammenleben hier in Indonesien. Es ist wichtig diesen weiterhin zu bewahren."

Unsere Spenden fließen auf direkten Weg in die Donggala Kirche, um auch eine schnelle Hilfe für die Gemeinden, unabhängig welcher Religion, zu gewährleisten. Denn wer kennt die hilfsbedürftigen Positionen nicht besser, als die Menschen vor Ort selbst. Mit den Einnahmen zu unserer Benefizveranstaltung möchten wir u. a. für die Humanitäre Hilfe und den Wiederaufbau eines interreligiösen Bildungszentrums unterstützen. Weiter möchten wir mit dieser Veranstaltung auch ein Zeichen setzen, dass wir im Dialog und der notwendigen gegenseitigen Hilfe, auch die schwersten Zeiten überwinden können. Gemeinsam und solidarisch müssen wir den betroffenen Menschen weiterhin eine hoffnungsvolle Zukunft aufzeigen.

Der folgende Link zum Artikel beschreibt wie es dazu kommen konnte, dass so viele Häuser und Menschen unter einer so gewaltigen Schlammflut begraben wurden.

Dongeng Geologi (Seite auf indonesisch)
Benefizveranstaltung "GemeinsamSolidarisch"